Sepotong rindu saat hujan Karya : Wiwit Widiayanti dalam rindu yang kadang kala tak karuan. Ada banyak cerita yang ingin kusampaikan, ada banyak moment yang ingin kuciptakan denganmu, ada banyak makanan yang ingin kulahap bersamamu, ada ribuan tempat yang ingin kujelajahi bersamamu, dan terlebih lagi ada banyak tanya yang menanti jawab darimu. Namun waktu masih saja membiarkanku menunggu. Menunggu bersama harapan yang tak tahu kapan berujung. Sudah berapa musim yang berlalu, hujan kali ini sudah kali ke berapa kunikmati. Entahlah, rintik hujan semakin deras, semakin mencipta rindu yang kian candu. Tak terpikirkah olehmu tentang penantian sesosok manusia ini yang terhanyut dalam belenggu tentangmu. Aku sangat menanti ke hadiranmu, menanti suara indahmu. Namun, kau sampai saat ini belum pernah menemuiku lagi. Banyak masa masa yang telahku lewati bersama mu. Perlahan ku buka mataku dan jendela kamarku yang sudah dipancarkan sinar matahari, bersamanya angin yang bertiup sejuk, hingga tanam
Kisah ibuku sebagai Motivasi ku Karya : Wiwit Widiayanti Ibuku bernama Kati. Wajahnya selalu bersinar seperti bulan bercahaya terang.Wajahnyayang bulat dengan alis tipis seperti semut beriring. Kulit ibuku sawo matang, khas wanita Jawa. Beliau tidaklah tinggi, tidak pula pendek. Rambutnya hitam bergelombang. Sampai usia 38 tahun kulihat rambutnya masih legam tanpa semir. Pandangan matanya yang kuat kini sudah mulai sayu termakan usia. Namun mata hatinya tetap kuat bagaikan baja. Sinar mentari yang sejuk, rumput yang berkibasan oleh angin , suara pohon yang mengitari sekeliling. Membuat seseorang merasa amat bahagia dengan keindahan dipagi harinya itu. Seorang yang kini sekarang menjadi contoh kehidupanku saat ini, seseorang yang kini selalu memberi motivasi saya hingga detik ini. Yaitu seorang ibu yang mendampingi saya hingga saat ini. Kali ini saya akan bercerita tentang kehidupan beliau ketika kecil dan ketika masih bersekolah. Ibu adalah wanita yang sangat baik. Dia
Komentar
Posting Komentar